Friday 10 February 2012

Tips Memilih Speaker Komputer

Memilih speaker itu "gampang-gampang susah" karena masing-masing orang berbeda daya pendengarannya. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih speaker. Besar tidak selalu lebih baik. Ukuran besar, box yang kelihatan bagus atau indah, sama sekali tidak menentukan seberapa bagus kualitas speaker. Spesifikasi juga tidak bisa dijadikan patokan mutlak dalam menentukan kualitas sebuah speaker, karena banyak juga speaker yang dilihat sepintas secara teknik/spesifikasi sangat bagus namun ternyata begitu di test dengar suaranya kurang nikmat ditelinga atau kurang disukai pendengar/pembeli. Berikut beberapa tips untuk Anda dalam meng'audisi sebuah speaker:
  • Dengar sendiri. Mendengar dengan telinga sendiri merupakan keharusan sebelum membeli, sempatkan membawa sample lagu sendiri untuk diperdengarkan dan mengetest kualitas suara yang dihasilkan (kalau bisa lagu dari berbagai genre atau minimal lagu kesukaan). Atau jika Anda tidak sempat melakukannya, coba tanya pendapat teman atau ahli yang sudah mencobanya. Anda bisa juga membaca majalah atau website untuk mendapat informasi yang diperlukan. Saat membeli perhatikan frekuensi tinggi dan rendahnya, jangan cuma bass-nya doang yg ditest! Ingat juga bahwa penampilan yang menarik tidak selalu mencerminkan isinya.
  • PMPO or RMS? Jangan tertipu! RMS besar belum tentu kualitas suara juga bagus. Biasanya, produsen speaker saling memamerkan besarnya daya speaker mereka. Umumnya, parameter yang digunakan adalah PMPO dan RMS, PMPO singkatan dari Peak Momentary Performance Output, merupakan output maksimum yang terjadi selama beberapa milidetik saja. PMPO sering diartikan sebagai daya maksimum Idalam Watt) oleh produsen, padahal PMPO hanya tercapai dalam kondisi sempurna dan sulit tercapai dalam kenyataan sehari-hari. Sehingga PMPO tidak dapat digunakan untuk mengukur daya yang sesungguhnya. Pengukuran yang lebih akurat dan bisa dipercaya adalah Watt dalam RMS. RMS singkatan dari Root Mean Square, merupakan nilai rata-rata daya yang dapat ditangani oleh suatu speaker secara kontinu atau terus menerus. Sebagai ilustrasi, Anda mungkin dapat berlari dengan sangat cepat, tetapi tidak lama kemudian anda akari merasa lelah, tersengal-sengal. Namun, Anda bisa bertahan beberapa jam jika Anda berjalan santai dengan kecepatan 1 Km/jam.
  • Apakah speaker tersebut berpelindung magnet? Anda perlu tahu apakah speaker tersebut berpelindung magnet (magnetically shielded) atau tidak. Setiap speaker memiliki magnet di dalamnya. Magnet tersebut dapat mempengaruhi komponen-komponen komputer seperti monitor CRT dan hard disk. Interferensi magnet dapat menyebabkan data hilang atau kerusakan warna pada monitor. FAKTA: Kebanyakan produsen speaker tidak memasang pelindung magnet pada subwoofernya, mengingat biasanya sub-woofer diletakkan di lantai, jauh dari PC.
  • Saat memasang speaker, pastikan posisi speaker tersebut stabil. Speaker yang bergoyang dapat menyebabkan efek Doppler (artinya ada di tabel bawah). Untuk meminimalkan goyangan, biasanya para audiophile memasang kaki logam berbentuk paku/kerucut. Sebaiknya, pasang tiga buah kaki kerucut untuk tiap speaker. Secara alamiah, tiga buah kaki akan selalu stabil. Jika dirasa perlu, belilah kaki kerucut tersebut sebanyak kebutuhan Anda. FAKTA: Banyak speaker satelit telah dilengkapi dudukan yang baik dan stabil.
  • Sebelum membeli speaker, Anda harus tahu untuk apa speaker itu akan digunakan (musik, gaming, movie), feature apa yang betul-betul diperlukan, feature apa yang tidak begitu penting!!
  • Gunakan anggaran secara bijak. Jika speaker tersebut sangat bagus dan berharga mahal, lengkap dengan berbagai macam feature atau teknologi yang tidak Anda butuhkan atau tidak Anda mengerti, saya sarankan Anda untuk tidak membeli speaker tersebut. Tak ada alasan untuk menghabiskan uang untuk hal yang tidak Anda butuhkan!
  • Ajak teman, jangan diperdaya penjual. Memilih speaker membutuhkan pengetahuan akan berbagai macam feature yang ditawarkan. Mungkin Anda perlu mengajak teman yang bertelinga sensitif untuk membantu Anda membedakan speaker. Namun, apapun yang Anda lakukan, jangan percaya bujuk rayu si penjual. Penjual hanya bertujuan menjual produk.
  • Sesuaikan dengan interior. Penampilan tidak tertalu penting ketimbang kinerja suaranya. Namun, bukan berarti penampilan tidak perlu diperhitungkan, mengingat benda tersebut mungkin akan tetap bersama Anda untuk beberapa tahun. Biasanya warna putih, hitam, atau bahkan warna seperti corak kayu, akan terlihat cocok dengan warna apa pun, namun semuanya tetap tergantung pada selera Anda.
Saat digunakan:
  1. Kenali kemampuan speaker anda sampai batas desibel tertentu, default setting software sudah cukup untuk menghasilkan suara yg lumayan 
  2. Kalau membutuhkan penyesuaian tingkat desibel tertentu silakan menggunakan auto tuner atau preset yg disediakan software, misal : pop, rock, jazz,dst kalau masih kurang silakan ditambah efek BBE viva, Wide, Reverb, Surround,dst 
  3. Untuk yang sudah advance silakan utak atik equalizer anda dan jangan merusak telinga anda! 
  4. Jika kualitas suara masih dirasa kurang anda dapat menambahkan soundcard sebagai pengganti, pilih soundcard yg berkualitas dan jangan beli soundcard abal-abal karena suaranya kurang menjamin. 
Untuk saya pribadi saya lebih suka speaker yang suaranya netral alias high, mid, low seimbang, juga staging yang luas, minim noise, dan pembagian antar kanal yang bagus.

Berikut website yang menyediakan sample musik berkualitas high resolution recording yang bisa anda gunakan untuk mengetes sound system anda
http://www.lessloss.com/high-resolution-audiophile-recordings-c-68.html

Istilah-istilah umum pada speaker:
Amplifier atau PenguatAdalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara (dalam bentuk arus listrik) pada bagian inputnya manjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya.
Coaxial (Koaksial)Adalah salah satu bentuk kabel yang digunakan sebagai interkoneksi antara peralatan elektronik dan mengirimkan data audio atau video. Kabel jenis ini memilki karakteristik penggunaan satu buah pin di tengah sebagai pengirim data, dan dikelilingi pelindung logam yang berperan sebagai ground selain mengirimkan data analog coaxial juga dapat mengirimkan dan digital.
Optical TransmissionMerupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil daripada sehelai rambut dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Sumber cahaya yang digunakan biasannya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Pasalnya, laser mempunyai spectrum yang sangat sempit.
Kecepatan transmisi serat optic sangat tinggi sehingga sangat bagus untuk digunakan sebagai saluran komunikasi.
DecoderDapat berupa software atau hardware, yang digunakan untuk mengubah data audio maupun video dari bentuk format digital menjadi bentuk aslinya. Decoder biasanya berbentuk data analog, seperti suara atau gambar.
Dolby DigitalSalah satu teknologi untuk menghasilkan suara surround digital. Biasanya teknologi ini digunakan dalam pemrosesan dan pembentukan data audio untuk film-film di bioskop atau film-film pada media kepingan seperti DVD.
Untuk mengoptimalkan teknologi Dolby Digital yang dikembangkan oleh Dolby Laboratories ini, dibutuhkan minimal lima speaker full range dan satu speaker low-frequency (subwoofer) atau bias disebut konfigurasi 6-channel.
Driver atau TranducerAdalah nama lain dari speaker itu sendiri, tidak termasuk boks maupun komponen elektronik lainnya seperti amplifier. Ukuran tiap driver biasanya ditentukan dari diameter membrane speaker dengan satuan inci.
EqualizerAlat untuk memperbaiki kualitas frekuensi yang diterima suatu rangkaian transmisi. Alat ini biasanya dirangkaikan bersama alat transmisi lain.
Efek DopplerAdalah gejala bunyi yang diselidiki oleh Doppler, membahas perubahan frekuensi yang diterima oleh pengamat (pendengar) akibat gerak relative antara sumber bunyi dengan pendengar. Misalnya gelombang bunyi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi dan pendengar bergerak saling mendekati. Maka frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar akan lebih tinggi daripada frekuensi sebenarnya dari bunyi yang dihasilkan sumber bunyi. Namun, jika sumber bunyi dan pendengar bergerak saling menjauhi, maka frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar akan lebih rendah daripada frekuensi sebenarnya.
High Level FrequencyFrekuensi level tinggi pada audio, biasanya berkisar antara 3 KHz dan 16 KHz atau diatasnya. Ia lebih dikenal dengan sebutan trible.
Middle Level FrequencyFrekuensi level menengah, yang memiliki cakupan antara 250 Hz hingga 3 KHz. Pada system audio, biasanya reproduksi untuk range frekuensi ini diserahkan pada driver medium midrange/menengah.
Low level FrequencyRange frekuensi di bawah 250 Hz. Untuk benar-benar dapat menghadirkan nada pada kisaran frekuensi ini, ditambahkan speaker khusus yang disebut Subwoofer yang dilengkapi komponen-komponen filtering tambahan. Reproduksi audio tingkat ini, membutuhkan power paling besar dibandingkan lainnya.

2 comments:

Software Full Crack said...

Makasi boz untuk tipsnya ....

Anonymous said...

Performance Arch: Tips Memilih Speaker Komputer >>>>> Download Now

>>>>> Download Full

Performance Arch: Tips Memilih Speaker Komputer >>>>> Download LINK

>>>>> Download Now

Performance Arch: Tips Memilih Speaker Komputer >>>>> Download Full

>>>>> Download LINK Wq

Post a Comment